Jumat, 24 September 2010

Journey A Dream's part 11

Donghae berdiri mematung disekeliling orang-orang dengan beragam usia. Dia namapak tidak percaya dengan apa yang ia lihat saat ini. Donghae hanya mengira, akan hanya datang 50% orang yang datang melihat pameran photonya ... tapi, saat ini 50% itu seakan hanya lelucon yang tidak mungkin. Bahkan bisa dikatakan 99.999%.

Donghae mendengar seseorang laki-laki beribawa sedang bicara serius dengan bossnya. Donghae mulai gelisah dan ketakutan. Matanya terus melihat ke arah dua orang yang berdiri berhadapan di sudut sana. Seketika mata mereka bertemu, donghae menundukan kepala tanda bahwa ia menghormati.

Laki-laki itu berjalan menghampirinya dan diikuti oleh boss kesayangannya itu. Setelah mereka bertatap muka. Tubuh donghae semakin gemetar dan gugup. Jika ia boleh memilih, ia ingin sekali lari dan menghindari orang-orang yang ada dihadapannya saat ini.

“ jadi ini, salah satu photograper di studiomu ....’” tanya laki-laki benama Kim Hyun Sook. Boss donghae mengangguk tersenyum. Donghae ikut tersenyum.
“ kau masih muda, banyak orang-orang yang berumur sama denganmu lebih menghabiskan waktu mereka dengan kekasihnya. Tapi kau begitu menyibukan dirimu dengan kegiatan dan mimpi-mimpi ini” tuturnya sambil menepuk pundak donghae
“ dia punya semangat yang tinggi untuk meraih cita-citanya” ucap sang boss membanggakan. Donghae melirik sedikit, tidak pernah ia mendengar pujian dari sang boss seperti ini.
“ sebelum aku mengatakan hal lebih jauh, aku ingin tanya .... semua konsep di photo-photo yang kau tampilkan di pameran ini .... punya nama tersendiri. Kau beri nama HIDUP & MIMPI, jika aku boleh tau, kenapa ????” tanya hyun sook penasaran
“ aku ... hanya berusaha mencapai dan mewujudkan mimpiku. Untuk sebagian orang-orang sepertiku sangat sulit untuk mencapai mimpi. Karena seorang laki-laki sepertiku tidak memiliki apa-apa selain semangat yang tinggi ....” tutur donghae singkat. Tiba-tiba saja laki-laki itu tersenyum dan tertawa
“ ini yang aku suka ... semangat yang tinggi. Baiklah ... aku tidak bisa lama-lama berada disini. ini kartu namaku, kalau kau memang mau menjadi seorang photographer yang handal, kau bisa bergabung denganku ...” hyun sook memberikan kartu namanya.
“ benarkah ... ya tuhan terima kasih” donghae tidak tau harus mengatakan apa. Hatinya terlalu senang dengan semua ini. Dia sungguh ingin menangis saat itu namun sang boss melarangnya keras untuk menangis-nangis ria.
“ kau berhasil, tidak perlu mengembalikan uang yang kau pinjam untuk pameran ini. Tapi janji satu hal padaku,,, kedepan ... LEE DONG HAE harus menjadi yang terbaik” ucap sang boss memeluk donghae dan meninggalkannya.

Donghae menatap kartu nama ditangannya. Tuhan .... semudah itukah menggapai mimpi, hanya seperti inikah .... padahal, perjuangan yang dilakukan donghae selama ini begitu sulit dan keras. Tapi hanya dengan sebuah kartu nama. Semua mimpi bisa menjadi kenyataan. Donghae menahan tangisnya meskipun ia ingin sekali menangis. Tiba-tiba seseororang berdiri dihadapannya. Tersenyum.

“ kyuhyun .... aku berhasil” ucap donghae pada kyuhyun
“ ne hyung .... aku tau ..” jawab kyuhyun menghampiri donghae
Kyuhyun menghampiri donghae dan memeluknya. Berada di pelukan kyuhyun membuat air matanya tidak dapat ditahan untuk keluar. Donghae menangis sejadi-jadinya dipelukan kyuhyun, tidak perduli berapa banyak mata yang melihatnya.

___________________

Setelah pameran selesai donghae melangkah untuk pulang. Kyuhyun mengikutinya dari belakang. Donghae menatap kyuhyun dengan pandangan curiga, seakan ada sesuatu yang aneh dalam diri kyuhyun.

“ kenapa hyung ?” tanya kyuhyun bingung
“ kau tidak pulang ?” tanya donghae balik
“ bolehkah aku ikut denganmu ? aku ingin berkunjung kerumahmu, mengenal kedua orangtuamu ? bolehkah ???”
“ tapi untuk apa ?”
“ untuk mengucapkan banyak terima kasih karena telah melahirkan anak sepertimu. Karena tuhan memberikan jalan untuk menggapai mimpiku lewat seorang laki-laki sepertimu” ucap kyuhyun semangat
“ aku tidak melakukan apa-apa kyu, aku hanya memberi dukungan padamu. Bahkan, ayahmu belum merestui cita-citamu kan ?”
“ salah ! ayah sudah mendukungku sekarang hyung ... dia bangga punya anak sepertiku, apalagi punya teman sepertimu yang pantang menyerah. Aku memang sempat berdebat dengan ayah. Tapi semakin aku melawan semakin dia mengerti .... bahwa mimpi tidak bisa dipaksakan” kyuhyun menjelaskan. Donghae tersenyum, dia tidak mampu mengatakan apa-apa.
“ aku sangat senang mendengarnya....” kata donghae mengacak-acak rambut kyuhyun
“ jadi, aku boleh ikut ?” tanya kyuhyun . donghae mengangguk.

-------------------------------

“ bagus !!! setelah kau membohongi ayah tentang keberadaanmu di london, sekarang kau membohongi ayah tentang pameran lukisanmu itu. Ini benar-benar kelewatan !” ucap ayah siwon sambi bertolak pinggang di hadapan siwon.
“maaf ayah, karena hanya dengan cara itu aku bisa mewujudkan mimpiku” jawab siwon dengan tatapan tajam ke arahnya.
“ mimpi apa ??? kau itu seorang pengecut kecil, yang hanya bisa melakukan sesuatu dibelakang orang-orang terpenting dalam hidupmu. Kau tidak berani berterus terang !” teriak sang ayah emosi
“ bahkan ketika aku berhasilpun ayah tidak mau melihat aku, tidak mau mengerti bagaimana aku. Aku ini anakmu ayah. Tidak ada mimpi yang bisa dipaksakan !!!! bagaiman bisa aku meraih mimpi yang bukan cita-citaku... itu lucu. Seharusnya ayah menghargaiku. Meskipun aku nakal, dan melakukan semua hal ini secara diam-diam, tapi aku punya hasil yang memuaskan. Hasil yang bisa membanggakan ayah dan ibu !!! SEHARUSNYA AYAH MENGERTI ITU !!!!” siwon mulai emosi. Beberapa detik kemudian sang ayah tertawa dan bertepuk tangan, menghampiri siwon dan memukul kepala anaknya dengan plean
“ ayah tau nak, ayah salah ... tidak seharusnya ayah melarangmu untuk menjadi seorang pelukis. Padahal disanalah bakatmu. Ayah baru sadar, ketika ayah bekerja .... banyak para bisnin ayah yang mengucapkan selamat dan membanggakan namamu. Awalnya aku terkejut, tapi aku tau .... choi siwon, anak nakal ayah .... telah mewujudkan mimpinya dengan caranya sendiri” tutur sang ayah memeluk siwon. Siwon tersenyum
“ ayah kau tidak marah padaku lagi, kau mendukungku ?” tanya siwon
“ tentu saja ... kejar mimpimu sampai kau bisa sehebat mungkin !!!” ucap sang ayah tersenyum.
“ kamsahamnida ...” ucap siwon hormat

Setelah mendapat persetujuan dari sang ayah, siwon pergi untuk memberi tau semua teman-temannya yang ada di galeri. Namun dipertengahan jalan, ia melihat sosok seseorang yang dikenalinya. Siwon terkejut ketika ingat siapa orang itu ....................

“ lee dong hae. Cho kyu hyun ....” panggil siwon

(donghae dan kyuhyun menoleh. Keduanya terkejut)

“ siwon hyung ...” ucap kyuhyun tersenyum. Tidak untuk donghae, mengingat kejadian tempo lalu dimana siwon bertingkah sombong dihadapannya membuatnya enggan untuk bertemu dengannya.
“ hyung ... ini siwon hyung” kata kyuhyun menarik-narik tangan donghae
“ dia tau ini aku kyu ...” kata siwon kemudian
“ kau masih marah padaku mengenai tempo lalu ?” tanya siwon lagi. Kyuhyun hanya diam tidak mengerti..
“ aku fikir aku lupa padaku. Bukankah orang sepertiku tidak pantas bicara denganmu” donghae menjawab
“ aku minta maaf atas kejadian waktu itu ....”
“ semudah itu ?”
“ baiklah ... apa yang harus aku lakukan untuk menebus kesalahanku ?” tanya siwon pada donghae
“ hanya berubah menjadi siwon yang aku kenal” jawab donghae kemudian tersenyum. Siwon ikut tersenyum lega karena akhirnya donghae hanya mengagetkannya.
“ oke !!!!” kata siwon tegas.
“ tapi bagaimana kalian bisa bertemu ?” tanya siwon
“ kita memang sudah beberapa kali bertemu hyung” jawab kyuhyun
“ lalu kalian mau kemana ?” tanya siwon lagi
“ kita ingin ke rumah sakit, ingin menjenguk ayah donghae hyung yang baru saja dipindahkan ke rumah sakit” kyuhyun lagi menjawab
“ boleh aku ikut “ pinta siwon hati-hati
“ ah,,, aku sungguh free hari ini, jadi tidak ada salahnya jika aku menjenguk orangtua sahabatku kan” siwon tersenyum
“ baiklah .......... baiklah ... kita pergi sama-sama” jawab donghae. Ketiganyapun pergi ke rumah sakit untuk menjenguk ayah donghae.

_____________________

TO BE CONTINUE

Credit : *KYUHAE_FanFic Community*

Tidak ada komentar:

Posting Komentar