Jumat, 24 September 2010

Journey A Dream's part 8

Leeteuk tersenyum memandangi fhoto yang tertata rapi di meja kamarnya ... objek yang sangat sederhana dan biasa diambil dari kamera milik donghae beberapa tahun lalu. Tapi,,, melihatnya sangat memuaskan hati ....

“ LUPAKAN MEREKA SEMUA !!!!!” teriak sang paman
Teuki terkejut dengan teriakan sang paman yang selalu memekikan telinganya setiap kali ia teringat sahabat-sahabatnya. Ia ingat ketika baru sampai di Korea setelah pulang dari London, dalam perjalanan sang paman berbicara padanya mengenai hubungannya dengan sahabat-sahabatnya.
“ jujur aku tidak suka melihatmu dekat dengan mereka ...” ucapnya memulai pembicaraan. Teuki terkejut, namun ia tidak bertanya, kenapa ..... membiarkan sang paman melanjutkan pembicaraannya.
“ mereka hanya anak-anak manja yang tidak tau bagaimana rasanya berjuang untuk dirinya sendiri. Mereka hanya anak-anak ingusan yang bisanya mengandalkan orang tua seperti kau dulu ... mereka hanya bocah-bocah kecil yang belum tau apa itu hidup, dan mereka hanya ...” belum selesai pamannya bicara, teuki langsung dengan cepat memotongnya.
“ kenapa bisa bicara seperti itu ketika paman tidak tau apa-apa ?” teuki bertanya serius
“ kau mencoba melawanku ...” paman teuki tersenyum sengit mencibir
“ aku memang baru mengenal mereka sebulan ini ... tapi sebulan itu cukup untuk aku tau bagaimana dan siapa mereka. Mereka orang baik, mereka anak-anak yang punya pribadi luar biasa yang mungkin tidak semua orang tau, mereka orang-orang yang berusaha mengejar mimpinya !” teuki menjelaskan, masih berusaha menahan emosinya.
“ kau lihat ... kau sendiri yang bilang saat ini, mereka semua punya mimpi ... lalu kau ??? kau bahkan tidak tau apa mimpi dan cita-citamu ? apa kau layak berteman dengan orang-orang seperti mereka ?” sang paman menegaskan.

Teuki merenungkan ucapan sang paman yang selalu diingatnya. Ya ... selalu. Setiap kali ia mengingat ke empat sahabatnya, kata-kata itu selalu terngiang-ngiang ditelinganya seperti nyamuk yang selalu menganggu. Teuki merasa sadar dengan apa yang terjadi. Terkadang ia membenarkan ucapan pamannya, bahwa dia tidak layak berteman dengan orang-orang yang punya mimpi dan berusaha mewujudkannya. Karena ... teuki tau, dia tidak punya apa-apa yang dimiliki para sahabatnya.
TO BE CONTINUE
Credit : *KYUHAE_FanFic Community*

Tidak ada komentar:

Posting Komentar