Kamis, 23 September 2010

Journey A Dream's part 6

*Mereka bertemu disaat yang tepat ! tetapi, mereka berpisah tidak disaat yang tepat !!!!*

Siwon dan kyuhyun kembali ke korea terlebih dahulu tanpa pamit kepada semua temannya. Pasti ada alasan tersendiri mengapa keduanya tidak memberi kabar. Dan masih tersisa donghae, hyuki dan teuki. Donghae masih harus berada di london selama 2 hari lagi setelah selesai mengurus tentang kembalinya ia ke korea. Hyuki akan bersiap pulang ke negaranya dengan membawa apa-apa kecuali kenangan manis bersama teman-temannya. Awalnya hyuki tidak ingin pulang secepat ini, tapi mengingat bahwa sang ibu berada sendiri, ia pun menghapus keinginannya dan pulang. Setelah pamit kepada ayah dan ibu tirinya, hyuki langsung mencari teuki dan donghae untuk memberitau kepada 2 sahabatnya yang masih tersisa.

Matanya merah menahan air mata. Donghae dan teuki mengantarnya ke bandara dengan hati sedikit sedih, karena pada akhirnya satu persatu mereka berpisah.

“ aku berharap dapat bertemu dengan kalian lagi di lain waktu” kata hyuki sambil mengapus air matanya yang sudah jatuh dipipinya.
“ ya ...” hanya itu yang dapat diucapkan teuki. Donghae hanya memeluk siwon dan menenangkannya.
“ aku akan merindukanmu kawan” ucap donghae sambil mengacak-acak rambut hyuki

Hyuki berjalan semakin jauh meninggalkan donghae dan teuki. Perlahan bayangan hyukipun hilang. Donghae sesaat tersenyum, namun air matanya tak henti-hentinya mengalir. Teuki memeluknya dengan penuh kesabaran mencoba menenangkan donghae. Sebisa mungkin teuki tidak menangis.

“ apa yang membuatmu menangis donghae ?” tanya teuki ketika mereka duduk ditaman dekat bandara
“ aku kehilangan teman” jawab donghae singkat
“ donghae ,,, aku yakin kelak kita bisa bertemu lagi bukan ...” teuki bicara dengan bijak, matanya fokus ke depan. Donghae mendongak pada teuki.
“ hyung .....aku akan meninggalkanmu besok” kata donghae berusaha bicara. Teuki hanya mengangguk tanpa bicara apa-apa.
“ aku juga akan kembali .... tapi aku tidak tau kapan aku akan kembali” teuki melihat donghae, donghae menangis memeluk teuki penuh dengan rasa kekecewaan. Mengapa secepat ini mereka harus berpisah. Kenapa tidak disaat yang tepat.

***

_1 bulan kemudian_

Sudah satu bulan setelah perpisahan donghae dengan teman-temannya. Semuapun kembali ke aktivitas semula. Donghae dengan usahanya mewujudkan mimpinya. Kyuhyun dengan topengnya yang harus berpura-pura menjadi penurut dihadapan kedua orang tuanya. Siwon yang selalu berbohong demi cita-citanya. Hyuki dengan sang ibu yang sangat dicintainya dan juga teuki dengan cafe yang baru dikelolanya setelah kembali ke korea.

________________________

Donghae berjalan ke sebuah studio dengan perasaan senang. Ditangannya ia membawa kamera miliknya yang didalamnya penuh dengan memori akan kehidupannya beberapa tahun lalu. Potret sebuah kehidupan disekelilingnya. Hari ini, ia berjanji akan membawanya untuk diserahkan kepada sebuah Magazine khusus potret sebuah photogafi .... setelah kembali dan lulus kuliah di london, donghae berusaha mencari pekerjaan dengan sesuatu yang berhubungan dengan sebuah potret. Dan disinilah ... sebuah kantor Magazine yang menyediakan fasilitas terbatas itu.

Semua gambar yang dipotret donghae sangat di sukai oleh kalangan mereka yang menyukai hal-hal seperti apa yang disukai donghae.
Donghae baru saja ingin membuka pintu studio yang sudah sangat akrab untuknya, namun langkahnya tiba-tiba terhenti dengan tabrakan seseorang. Donghae terkejut dengan apa yang terjadi, kamera di tangannya jatuh begitu saja. Tidak hancur, namun semua gambar yang ada didalamnya lenyap begitu saja. Donghae mendongak untuk melihat siapakah orang yang menabraknya ....

Sosok seseorang dengan wajah tampan, berpostur tubuh tinggi kekar, dan juga dengan senyum sengit dibibirnya membuat donghae semakin terkejut ketika ia mengenali seseorang dihadapannya kini. Donghae sadar, laki-laki dihadapannya kini juga sama terkejutnya dengan dirinya. Tapi dengan sekejap laki-laki itu melangkah meninggalkan donghae. Donghae berbalik.

“ CHOI SIWON ..........!!!!!” teriak donghae. Siwon sama sekali tidak perduli dengan teriakan donghae, ia masih terus berjalan dan mempercepat langkahnya. Melihat situasi tersebut, donghae langsung berlari mengejarnya. Setelah menjajarkan langkahnya dengan siwon donghae menarik pergelangan tangan siwon menghentikannya. Siwon menepis pegangannya dan menatap tajam ke arah donghae.
“ siwon, ini aku donghae ... kau tidak mengenaliku ?” tanya donghae dengan wajah bingung, namun kebingungan itu bercampur dengan rasa senang, karena akhirnya ia dapat bertemu dengan sahabatnya.
“ lalu kenapa ....???” tanya siwon dingin. Donghae melenyapkan senyumnya dengan cepat mendengar pertanyaan siwon
“ kenapa katamu ? apa kau tidak merindukanku ?” tanya donghae bingung.
“ rindu ! tidak sama sekali !” siwon tersenyum sengit
“ siwon, apa yang terjadi padamu ? kau ... kau seperti orang asing saat ini” kata donghae hati-hati
“ kau juga seperti orang asing dimataku. Kau sama sekali tidak sebanding denganku.... aku tidak suka berhubungan dengan orang-orang tidak berguna sepertimu” ucap siwon meninggalkan donghae. Donghae mencegahnya lagi.
“waeeeeeeeeeeeee ??????????” siwon emosi. Lalu kemudian matanya menatap kamera yang dibawa donghae.
“ ah ... kau ingin minta ganti rugi denganku. Baiklah ..” siwon mengeluarkan begitu banyak uang dan memberikannya pada donghae. Lalu pergi begitu saja. Tapi lagi-dan lagi donghae menahannya.
“ aku tidak butuh uang ini” donghae mengembalikan uang yang diberikan siwon
“ kenapa ? kurang ? sudahlah .. kau butuh uang itu bukan. Sudah miskin tidak perlu gengsi” kata siwon mencibir. Donghae menatap siwon dengan pandangan nanar.
“ aku miskin. Aku akui itu. Bahkan aku harus bekerja keras untuk mendapatkan apa yang aku inginkah. Tapi setidaknya aku punya usaha dan lagi .... aku punya HATI !!!! .....” kata donghae tegas. Siwon sedikit tersinggung dengan ucapan donghae, namun ia berusaha menutupinya.
“ aku tidak perlu uang untuk kau menggantikan kerusakan ini. Jika kau memang mengasihani aku ... lakukan sesuatu untuk aku !” kata donghae meminta
“ apapun itu, aku akan lakukan dan akan aku berikan ...” jawab siwon dengan tegas
( donghae berbalik membelakangi siwon)
“ kembalikan kenangan yang pernah aku buat didalam lensa kameraku. Kembalikan kenanganku terhadap seorang Lee Teuk hyung ... KyunHyuniee ... Eun Hyuki dan pada dirimu. Karena didalam kameraku ini ... penuh dengan dunia kalian. Hanya gambar kenangan itu yang bisa aku banggakan pada semua orang .... aku ingin memberitau,,, bahwa mimpiku .... “ donghae berbalik menghadap siwon. Siwon terkejut melihat air mata donghae.
“ bahwa mimpiku .... ada dalam dunia kalian juga!!!” donghae menatap siwon sedih, lalu pergi melangkah meninggalkan siwon. Donghae tidak bergerak untuk masuk kedalam studio, karena objek yang ingin ia tunjukan sudah lenyap begitu saja. Sekalipun ia tersisa, melihat siwon dengan perubahan seperti itu ..... membuat apa yang ingin dibanggakan olehnya seperti hancur begitu saja.

Siwon diam merenungi kata-kata donghae. Ia menerawang mengingat apa yang pernah terjadi beberapa tahun sebelumnya bersama sahabat-sahabatnya di london. Tidak ada sama sekali tekanan. Ia merasa bebas dan bahagia. Tidak lagi harus menjadi sosok seperti apa yang terjadi saat ini. Tidak perlu berusaha menjadi laki-laki sombong yang membuatnya melukai sahabatnya sendiri. Siwon menundukan kepalanya merasa menyesali keadaan.

“ aku tidak ingin hidupku seperti ini donghae,,, aku bersumpah ..... aku tidak sampai hati melakukan itu padamu. Aku hanya berbicara sebagai seorang anak yang dibanggakan banyak orang disekelilingnya. Bukan sebagai choi siwon,,, bukan sebagai diriku sendiri” ucap siwon lirih pada dirinya sendiri.
________________________

Donghae duduk di sudut tempat tidur ayahnya. Sosok laki-laki lemah berbaring di atas tempat tidur itu. Entah sudah berapa lama ia terbaring disana. Donghae menundukan kepalanya dan memegang erat tangan ayahnya yang tertidur. Sekeras apapun ia mencoba untuk tegar. Tetap saja hatinya sakit jika menahannya.

Tangan lembut ibunya bergerak dia atas kepala donghae. Donghae mendongak menatap ibunya dengan penuh air mata. Ia berdiri untuk memeluk sang ibu dan menangis menjadi-jadi.

“ jangan merusak hatimu sendiri untuk apa yang kau impikan anakku” kata ibunya dengan bijak
“ aku kehilangan segalanya bu .... “ ucap donghae mempererat pelukannya

Donghae terus menangis dipelukan sang ibu. Air matanya sudah membasahi baju ibunya yang lusuh. Mengingat sang ayah yang sakit dan terbaring ... mengingat bahwa ia dan keluarganya tak mampu untuk membawanya ke rumah sakit ... mengingat sang ayah yang masih terus berusaha bertahan ... mengingat dirinya yang selalu berjanji akan membuat perubahan besar dalam hidupnya .. mengingat,,,,, mengingat bahwa ia tau ... ia tau ia tidak mampu untuk merubahnya.

***

TO BE CONTINUE

Credit : *KYUHAE_FanFic Community*

Tidak ada komentar:

Posting Komentar