Kyuhyun POV_
“ Siapa kamu?” tanyaku terkejut dan marah
“ aku tahu kamu bisa melihatku,” suaranya lembut terdengar
“ Apa maksudmu? Aku kan tidak buta!” suaraku meninggi
“ Aku tahu, hanya orang-orang tertentu saja yang bisa melihat hantu.” Katanya lagi
Hantu ? Aku tidak percaya mendengar ucapannya. Aku bisa melihat hantu ? Ketika melihat pakaiannya, aku mulai berpikir. Modelnya agak aneh dan kuno.
“ tidak percaya, ya ?” tanyanya sambil tersenyum manis.
“ Namaku Lee Donghae. Dulu ini adalah kamarku.” Ucapnya
Lee Donghae ? Itukan seperti nama marga sahabat Ayah dulu. Tiba-tiba aku jadi teringat cerita ayah.
“ Kau ? Lee Donghae ? Jadi kau Lee Donghae anak dari keluarga sahabat baik ayahku dulu ? Ayahku pernah cerita sedikit tentang keluargamu. “ pemuda yang bernama Lee Donghae itu mengangguk.
“ Kau benar, Cho Kyuhyun.”
“ hei, kau tahu namaku ?!”
“ Tentu saja, Aku hampir tahu semua tentang dirimu.” Pandangannya kini tertuju pada buku yang kubawa. Sebuah buku Karya Velincia Pohan.
“ kamu juga suka karyanya?” tanyaku
“ ya, waktu masih hidup, aku suka membacanya. Itu buku favorit ku.” Aku tersenyum, ternyata kami mempunyai selera yang sama.
“ Kenapa kamu bisa meninggal ?” Donghae tampak sedih, tetapi kemudian ia tersenyum.
“ aku meninggal karena leukemia. Sama denganmu. Iya, kan?” aku mengangguk.
“ kurasa sebentar lagi aku akan menyusulmu. Semua dokter bilang begitu, kecuali ayahku….” Kataku lirih
“ Apa kamu pikir dokter yang menentukan hidup dan matimu?” Dia tampak marah mendengar ucapanku tadi.
“ Kamu masih punya kemungkinan untuk hidup selama Tuhan mengizinkan. Mungkin seratus atau seribu tahun lagi.” Tambahnya lagi. Kali ini dia seperti mencoba menyemangatiku.
“…” aku tidak menjawab.
Aku dan dia pemuda yang bernama Lee Donghae itu kini hanyut dalam keheningan.
Sudah lima bulan kami sekeluarga pindah ke Gwangju. Sebuah desa di pendalaman korea. Ayahku seorang dokter. Ia dilahirkan dan di besarkan di desa ini. Karena itulah, ayah bersedia dipindahkan dari tempat kerjanya di Seoul. Katanya, ingin mengabdi pada semua masyarakat di sini. Kami menempati rumah halmoni (kakek) yang sudah meninggal dua tahun yang lalu.
Aku agak susah menyesuaikan diri. Aku bahkan belum mengenal semua teman sekelasku saat ini. Aku lebih suka menyendiri. Aku kini seharusnya sudah berumur 17 tahun. Dan duduk di bangku kelas 3 high school. Aku menderita Leukemia dari kecil. Banyak dokter yang berusaha menyembuhkan, termasuk ayahku sendiri. Namun, hasilnya nihil.
Aku tahu hidupku tidak lama lagi.
credit : *KYUHAE_FanFic Community*
Tidak ada komentar:
Posting Komentar