Rabu, 01 Desember 2010

Please, Come Back to Me part 7

Seo hyun menatap emosi pada Kyuhyun yang berdiri dihadapan. Setelah mereka resmi menjadi sepasang kekasih, Kyuhyun seakan menghilang tidak menunjukkan dirinya dihadapan Seo hyun. Seo hyun sudah tidak sabar dengan semua yang terjadi, sehingga beberapa waktu lalu Seo hyun mengikuti Kyuhyun dari belakang dan mendapati Kyuhyun bersama Victoria. Emosi Seo hyun pun menjadi-jadi kini.

“ oppa kau adalah kekasihku bukan. Bukankah kau bilang kau tidak akan mencari Victoria onni lagi” umpat Seo hyun emosi.
“ aku tidak mencarinya ... takdir mempertemukan kami lagi” kata Kyuhyun berusaha bicara tenang.
“ OMONG KOSONG TENTANG TAKDIR !!!!!” teriak Seo hyun, tidak peduli jutaan mata memandang mereka berdua saat itu di taman kota.
“ Seo hyun jangan berteriak” pinta Kyuhyun masih tenang.
“ oppa .. kau anggap aku ini apa ? aku ini kekasihmu ... kau harus selalu disampingku bukan disampingnya. Kau harus selalu ada di pihak ku bukan di pihaknya. Aku tidak suka jika oppa bersamanya. Aku benci lihat kalian berdua. Aku benci Victoria onni !!!!! dia selalu bergantung pada dirimu bahkan sampai saat kau jadi milikku !!!! .... dan aku .............” belum selesai Seo hyun bicara.,, tiba-tiba Kyuhyun menamparnya dengan keras. Seo hyun terkejut. Kyuhyun juga terkejut dengan apa yang dilakukannya secara spontan itu.
“ Seo hyun ... seo ,,, aku tidak sengaja” Kyuhyun tergagap. Seo hyun memandang Kyuhyun dengan pandangan emosi. Air matanya mengalir deras di pelupuk matanya.
“ OPPA ... KAU HARUS MEMILIH ANTARA AKU ATAU VICTORIA ONNI “” teriaknya meledak.

Awalnya Kyuhyun merasa bersalah karena ia telah menampar gadis cantik dihadapannya. Gadis yang memang ia cintai ,,, gadis yang menggantikan posisi Victoria dalam hidupnya. Namun sayang, ia baru menyadari .. bahwa cinta sejatinya bukan untuk seorang Seo hyun.

“ Seo hyun ... kenapa kau selalu menyuruhku memilih ?” tanya Kyuhyun.
“ jelas karena aku tidak suka kau dengan Victoria onni” jawabnya.
“ kenapa ???” tanya Kyuhyun sabar.
“ aku tidak suka dia mengikutimu terus. Aku tidak suka ia bergantung pada kehidupanmu” Seo hyun bicara dengan keras.
“ tapi aku suka itu” kata Kyuhyun mengejutkan Seo hyun.
“ tapi, bukankah kau bilang kau tidak suka jika ia bergantung padamu” Seo hyun tidak terima.
“ ya ... itu terjadi ketika aku jatuh cinta padamu. Karena cinta, aku dibutakan olehnya. Aku berfikir meninggalkan Victoria dan membawamu padaku adalah akan menjadi suatu kebahagiaan untukku. Tapi aku salah, setelah aku membuangnya ... jujur aku selalu menyesalinya. Sebaik apapun dirimu, secantik apapun dirimu .... tapi kau bukan Victoria. Tetap tidak akan ada orang yang bisa menggantikannya” tutur Kyuhyun menjelaskan.
“ oppa ... jangan katakan kalau kau mencintainya !!!”
“ aku tidak mencintainya, karena aku mencintaimu ...” Kyuhyun bicara dengan tenang
“ lalu kenapa ...”
“ tapi sekarang aku menyadari,,, aku mencintainya dan .... tidak mencintaimu !!!!!” akhirnya Kyuhyun berkata. Seo hyun terkejut dan memukul Kyuhyun dengan tangannya. Kyuhyun membiarkan itu terjadi untuk sementara waktu.
“ kau jahat ...” ucap Seo hyun.
“ ya .. aku menjadi jahat setelah aku bertemu denganmu”
“ oppa apa maksudmu”
“ kau tidak akan mengerti ... karena kau tidak merasakan apa yang dirasakan Victoria”
“ oppa ....” teriak Seo hyun tidak terima.
“ Seo hyun. Terima kasih ... dan aku minta maaf. Aku berfikir harus mengakhiri segalanya disini. terima kasih ........” ucap Kyuhyun meninggalkan Seo hyun begitu saja.

Seo hyun menangis. Wajah cantiknya kini dipenuhi dengan air mata. Ia benci Kyuhyun. Ia benci Victoria. Ia sungguh ingin marah pada Kyuhyun, namun ia tidak punya keberanian untuk melakukan itu. Sekalipun saat itu ia ingin mengejar Kyuhyun dan memaki-makinya, namun kakinya terlalu berat untuk bisa menyusul kecepatan langkah Kyuhyun yang kini sudah tak terlihat.

***

Banyak perkembangan baik pada Victoria semenjak Kyuhyun kembali padanya. Sedikit demi sedikit dia berusaha untuk bangun dari kursi rodanya dan belajar berjalan dengan kakinya. Sekalipun pada saat-saat seperti bukan Kyuhyun yang ada disampingnya. Ia tetap semangat untuk sembuh, karena Kyuhyun kini sudah menjadi sahabatnya lagi. Donghae berloncat-loncat seperti anak kecil ketika melihat perkembangan baik pada Victoria, sedikit lagi Victoria pasti bisa kembali berjalan.

“ oppa, kau benar-benar lucu” kata Victoria tersenyum.
“ ya tuhan Victoria aku senang ... aku senang melihatmu menjadi lebih baik sekarang. Ahhhh ... aku harus mengucapkan terima kasih pada Kyuhyun” kata Donghae. Ya .... sekali lagi kata-kata Donghae membuat Victoria terkejut.
“ kenapa .. harus Kyuhyun” tanya Victoria.
“ karena dia yang membuatmu senyum seperti ini. Aku tau itu” kata Donghae tersenyum.
“ aku fikir semua ini karenamu, bukan Kyuhyun”
“ ya ... tapi senyum yang kau tunjukan sekarang padaku berbeda dengan sebelum kau bertemu Kyuhyun”
“ oppa .. kau begitu baik. Aku akan selalu berdoa semoga tuhan membalas kebaikanmu” kata Victoria tulus.
“ tuhan sayang padaku. Bahkan, ia sudah membalasnya untukku” kata Donghae bangga. Victoria mengeryitkan kening tidak mengerti.
“ sekarang ... kau tersenyum tanpa beban. Dan kesehatanmu mulai membaik, tuhan telah membalasnya dengan itu”
“ oppa .. sesuatu yang adalah untukmu, bukan atau tidak ada hubungannya denganku”
“ tapi ... dua hal itu yang kuminta pada tuhan belakangan ini” kata Donghae tersenyum lagi.

Victoria pernah benar-benar menyesal. Mengapa dia tidak bisa jatuh cinta pada seorang laki-laki sebaik Donghae. Kenapa dia harus jatuh cinta pada Kyuhyun yang pernah melukai perasaannya. Tapi ia ingat, Donghae pernah menjelaskan padanya bahwa. Sekalipun didunia tempat kau berpijak kau menemukan seseorang sebaik malaikat, tapi jika hatimu tidak ada ruang untuknya ... cinta akan tetap tidak bergerak. Tapi, sekalipun kau tidak berada di dunia dimana cintamu kau simpan .... dia akan tetap bergerak perlahan.

“ Victoria aku datang ...........” ucap Kyuhyun masuk dan ia sedikit terkejut melihat ada Donghae didalam sana. Tapi ia hanya tersenyum.


TO BE CONTINUE

Cr : *KYUHAE_FanFic Community*

Tidak ada komentar:

Posting Komentar